Kumpulan Hadist
Bukhari Muslim
BAB: TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN
Abu Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya. Sahabat bertanya: Apakah ja’izahnya itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam. (bukhari, Muslim).
======================================
BAB: TANDA ADANYA IMAN
nas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia suka untuk saudaranya (sesama muslim) apa yang ia suka untuk dirinya sendiri. (Bukhari, Muslim).
======================================
BAB: WAJIB CINTA KEPADA RASULULLAH LEBIH DARI KEPADA ANAK, KELUARGA DAN SEMUA MANUSIA
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiada sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak, ayah kandungnya dan semua manusia. (Bukhari, Muslim)
======================================
BAB: SIFAT-SIFAT UNTUK MENCAPAI KELEZATAN IMAN
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tiga sifat, siapa melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman: 1. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada yang lainnya. 2. Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah. 3. Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka. (Bukhari, Muslim).
======================================
BAB : AMAL YANG UTAMA DALAM ISLAM
Abu Musa r.a. berkata: Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam? Jawab Nabi saw.: Orang yang dapat menyelamatkan semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB : HAID ; BAB: KULIT BANGKAI DAPAT MENJADI SUCI DENGAN DISAMAK
Ibn Abbas r.a. berkata: Nabi saw. melihat bangkai kambing milik bekas budak Maimunah yang ia dapat dari shadaqah, maka Nabi saw. bertanya: Mengapa kalian tidak mempergunakan kulitnya? Jawab mereka: Itu bangkai. Maka sabda Nabi saw.: Sesungguhnya hanya haram bila memakannya. (Bukhari, Muslim).
Bangkai kambing haram dimakan, tetapi kulit dapat disamak dan dipergunakan untuk tempat air dan lain-lainnya.
======================================
KITAB : HAID ; BAB: JIKA YAKIN BERWUDHU KEMUDIAN RAGU-RAGU APAKAH BERHADAS, MAKA BOLEH SHALAT TANPA MEMPERBARUI WUDHU
Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari r.a. mengadu kepada Rasulullah saw.: Bagaimana jika seorang merasa seakan-akan keluar sesuatu daripadanya ketika sedang shalat? Jawab Nabi saw.: Jangan berhenti (jangan berubah) sehingga mendengar suara atau mendapat bau. (Bukhari, Muslim).
Yakni merasa seperti kentut, jangan membatalkan shalat atau wudhu sehingga terbukti dengan suara atau bau, demikian pula jika merasa seperti kencing, sehingga benar-benar keluar air kencingnya.
======================================
KITAB : HAID ; BAB: WAJIB MANDI JANABAT KARENA KELUAR MANI
Ubay bin Ka’ab r.a. bertanya: Ya Rasulullah jika seorang berjimak (bersetubuh) dengan istrinya, lalu tidak keluar mani? Jawab Nabi saw.: Membasuh kemaluannya kemudian berwudhu dan shalat. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB : HAID ; BAB: MANDI DENGAN TELANJANG JIKA SENDIRIAN (DI KAMAR MANDI)
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Dahulu Bani Israil biasa mandi telanjang sehingga yang satu dapat melihat aurat yang lain, sedang Musa a.s. mandi sendirian, sehingga mereka berkata: Musa malu mandi bersama kami karena dia besar buah kemaluannya. Tiba-tiba pada suatu ketika Nabi Musa a.s. mandi dan meletakkan kain bajunya di atas sebuah batu, mendadak dibawa lari oleh batu, maka keluar Nabi Musa dari pemandian itu telanjang sambil mengejar batu yang melarikan bajunya, dan berkata: Kembalikan bajuku hai batu. Sehingga Bani Israil berkesempatan melihat aurat Nabi Musa, dan mereka berkata: Musa tidak berpenyakit. Lalu berhenti batunya dan dipukuli oleh Nabi Musa a.s.
Abu Hurairah r.a. berkata: Demi Allah di batu itu ada tanda bekas pukulan Nabi Musa a.s. itu tujuh atau enam. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB : HAID ; BAB : ORANG JANABAT BOLEH TIDUR SEBELUM MANDI DAN SUNAH BERWUDHU
‘Aisyah r.a. berkata: Adalah Nabi saw. jika akan tidur dengan janabat, maka beliau membasuh kemaluannya dan wudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB : HAID ; BAB: HUKUM KELUAR MADZI
(Cairan keluar dari kemaluan ketika naik syahwat atau karena sangat panas)
Ali r.a. berkata: Aku biasa keluar madzi, dan aku merasa malu untuk menanyakan hukumnya kepada Nabi saw. Maka aku menyuruh Al-Miqdad bin Al-Aswad untuk menanyakanny. Maka dijawab oleh Nabi saw.: Hanya wajib wudhu. (Bukhari, Muslim).
Yakni tidak wajib mandi sebagaimana jika keluar mani.
======================================
KITAB : TANDA TANDA HARI KIAMAT & BERBAGAI FITNAH (UJIAN) ; BAB : TIDAK AKAN TIBA HARI KIAMAT SEHINGGA SUKU DAUS KEMBALI MENYEMBAH BERHALA DZUL KHALASHAH
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak akan tiba hari kiamat sehingga bergoyang pinggul wanita-wanita Daus menuju berhala Dzul Khalashah, berhala suku Daus di masa jahiliyah. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB ZAKAT ; BAB : MENDAHULUKAN PENGELUARAN ZAKAT SEBELUM WAKTUNYA
Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. telah menyuruh orang-orang mengeluarkan zakat, tiba-tiba Nabi saw. diberitahu bahwa Ibn Jamil dan Khalid bin Al-Walid dan Abbas bin Abdul Mutthalib menolak (tidak mau mengeluarkan zakat), maka Nabi saw. bersabda: Tidak ada alasan bagi Ibn Jamil untuk menolak mengeluarkan kecuali karena ia merasa dahulunya miskin dan telah diberi kekayaan oleh Allah, adapun Khalid maka kamu aniaya padanya karena ia telah menshadaqahkan pakaian perang dan perlengkapan-perlengkapannya fi sabilillah, adapun Al-Abbas bin Abdul Mutthalib maka ia pamanda Rasulullah, maka tetap wajib padanya zakat dan sebanyak itu juga di samping yang sudah dikeluarkan. (Bukhari, Muslim).
======================================
KITAB PUASA ; BAB : LARANGAN BERPUASA PADA HARI RAYA IDUL FITRI ATAU IDUL ADHA
Umar bin Al-Khatthab r.a. berkata: Pada kedua hari ini, Nabi saw. telah melarang orang puasa, yaitu hari raya Idul Fitri sesudah Ramadhan dan hari raya Idul Adha sesudah wukuf di Arafah. (Bukhari, Muslim).
Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Dan tidak boleh puasa pada kedua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Bukhari, Muslim).
Ziyad bin Jubair berkata: Seorang datang bertanya kepada Ibn umar r.a.: Seseorang nazar akan puasa hari Senin, tiba-tiba bertepatan hari raya? Jawab Ibn Umar r.a.: Allah menyuruh menepati janji nazar tetapi Nabi saw. melarang puasa pada hari raya. (Bukhari, Muslim). Jadi yang harus dilaksanakan, tidak puasa pada hari raya itu, dan dilaksanakan di lain hari Senin.
======================================
KITAB PUASA ; BAB: JANGAN MENDAHULUI RAMADHAN DENGAN PUASA SEHARI ATAU DUA HARI
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Jangan ada seorang mendahului puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seorang yang biasa puasa hari itu, maka ia boleh puasa hari itu. (Bukhari, Muslim)..
======================================
BAB : IMAN YANG DAPAT MEMASUKKAN KE SURGA
Abu Ayyub Al-Anshari r.a. berkata: Seorang Badui menghadang Nabi saw. di tengan jalan, lalu memegang kendali unta kendaraan Nabi saw. dan bertanya: Ya Rasulullah, beritakan kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga. Maka sahabat bertanya-tanya: Mengapa, mengapa orang itu? Jawab Nabi saw.: Ada kepentingannya. Lalu Nabi saw. menjawab: Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, dan menunaikan (mengeluarkan) zakat dan menghubungi famili (kerabat). Kemudian Nabi saw. berkata padanya: Lepaskan kendali unta itu. (Bukhari, Muslim)
Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang Badui datang bertanya kepada Nabi saw.: Tunjukkan kepadaku amal bila aku kerjakan aku dapat masuk surga! Jawab Nabi saw.: Hendaknya engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat yang fardlu (wajib), menunaikan zakat yang fardlu, dan puasa bulan Ramadhan. Lalu Badui itu berkata: Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, aku tidak akan melebihi dari itu. Maka ketika ia telah pergi, Nabi saw. bersabda kepada sahabatnya: Siapa yang ingin melihat seorang ahli surga, maka lihatlah orang itu. (Bukhari, Muslim)
=====================================================================================
« Prev 1 2 3 Next »
SUMBER
0 komentar:
Post a Comment