Lirik Lagu Band Atau Penyanyi Musisi Indonesia Berdasarkan Huruf Abjad
0-9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Cerpen Islami NUR AL-KHOLIQ


Cerpen Islami

Pada suatu hari ada seorang gadis yang sangat manis bernama Aisyah. Ia tinggi,dan berbadan sedang tapi dia sangat atraktif bersemangat dan bercita-cita tinggi,multi talenta serta berkepribadian yang sangat kuat tetapi ia juga sangat religius.

dari semangat religiuslah dia dapat mempunyai sifat yang sangat menawan. Tapi dibalik sifat sifatnya tadi pasti ia juga mempunyai kekurangan yakni ia tidak begitu cantik dan berkulit agak hitam.

Ia mempunyai ayah yang sangat bijaksana dan ibu yang sangat sabar dan ia juga mempunyai kakak yang yang sangat cantik yang berbeda dengan dia bagaikan langit dan bumi deh yang satu black sweet and yang satunya lagi white sweet pokoknya different deh.



Di petang yang gelap bercampur hembusan angin yang menyusuk kulitnya rasanya ia ingin lagi merebahkan tubuhnya dan merangkul selimutnya yang tebal. Tapi, ia sudah di panggil-panggil oleh azan ia tidak mau ketinggalan untuk jamaah sholat shubuh di mushola apa lagi melewatkan sholat qobliyah shubuh yang pahalanya sangat membuat dia spirit untuk menunaikannya karena di dalam hadist disebutkan bahwa”Dua rokaat sholat fajar lebih utama dari pada dunia dan isinya”bagimana dia tidak semangat.”aku harus spirit untuk hidup untuk alkhaliq yang sangat aku cintai spirit..spirit”dia berkata dalam hatinya dan dia segera mandi dan wudhu lalu mengalunkan tangan dan kakinya menuju mushola.

Setelah itu ia pulang dan segera memasukkan buku-buku yang kemarin sudah ia pelajari dan setelah itu ia menuju dapur untuk membantu ibunya untuk menyiapkan makan pagi.setelah ia selesai membantu ibunya ia segera bersiap untuk berangkat sekolah ia masih duduk di kelas XI Madrasah aliyah.setelah ia makan pagi bersama Ayah,Ibu dan Kakak perempuanya ia segera berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor bersama temannya yang bernama fatimah,sahabat yang selalu setia mengirinya ketika mata menetaskan butir-butir air maupun ketika senyum menghiasi wajahnya. Ia dan fatimah menggunakan hem berwarna putih dan rok berwarna abu-abu serta balutan kerudung yang menutupi rambut mereka dan mereka memakai atasan agak panjang karena memang keduanya lebih nyaman dan pede menggunakannya. Tidak seperti remaja pada umumnya mereka berdua sangat menawan walaupun sebenarnya aisyah tampak lebih menarik dan elegan dan sangat sweet alias sangat manis dengan senyumnya yang selalu mengembang di bibirnya yang mungil itu.

Dia sangat sopan dan sangat menjaga pandanganya dengan teman cowok alias boys. Dia sangat di senangi teman-temannya walau dia selalu mempunyai pandanngan yang berbeda dengan temannya khususnya menganai masalah pacaran and ikhthilath (pencampuran laki –laki dan perempuan yang menyalahi syara’) walaupun didalam kelas terdapat anak laki-laki ia tetap menjaga iffah(menjauhi hal-hal yang diharamkankan) walaupun ada satu dua temannya yang mengejeknya ia tetap pada pendiriannya karena hukum itu memang ketetapan dari Alloh yang terdapat dalam Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat lagi alias titik.

Hari-hari Ia lalui dengan hati yang tenang dan jiwa yang spirit. Pada suatu malam ketika Ia sedang memejamkan mata dan membaringkan tubuhnya. Ia mendengar suara ibunya yang memanggilnya”Dek,dek Bapak dek” kata Ibunya sambil mengetuk pintu kamar Aisyah dengan keras. Seketika itu Aisyah kaget dan terbangun dari tidurnya. Kemudian ia keluar dari kamarnya dan menuju ruang keluarga. Ternyata Ia melihat Ayahnya duduk di shofa dengan keadaan yang lemah dan ibunya yang sangat panik dengan keadaan ayahnya. Seketika itu Aisyah menanyakan keadaan Ayahnya pada ibunya dan apa yang baru saja terjadi. Ibunya menjawab”Bapak tadi setelah dari kamar mandi dan mau sholat malam memanggil-manggil ibu dan setelah itu Ibu melihat ayahmu dalam keadaan sangat lemah mungkin asam uratnya kambuh”. Setelah itu Ibunya menyuruh Aisyah untuk menemani ayahnya.

Dan Ibunya memanggil tetangganya untuk diajak untuk memanggil dokter. Setelah itu ibu dan ibu al yang merupakan tetangga yang sangat dekat dengan keluarga Aisyah bahkan seperti keluarga sendiri. Mereka menuju rumah dokter untuk memanggil dokter untuk memeriksa keadaan ayah Aisyah. Setelah itu dengan usaha keras mengetok-ngetok pintu rumah dokter. Akhirnya dokter mau untuk memeriksa ayah Aisyah. Setelah dipriksa ternyata asam urat ayah Aisyah kambuh tapi tidak seperti biasanya biasanya kalau kambuh tidak seperti itu. Sampai ayah Aisyah tidak kuat untuk berjalan. Dan dokter menyuruh ibu untuk membawa ayahnya ke RS. Setelah itu ayahnya di bawa ke RS. Setelah itu hari- hari Aisyah selalu diselimuti dengan air mata karena ayahnya masih terbujur kaku di ranjang rumah sakit setiap hari ia selalu menjenguk Ayahnya.

Pada suatu hari ketika ia suruh ibu menebus resep di apotek ia tidak sengaja melihat seorang pemuda yang sangat tampan yang menjadi apoteker dan ia bernama lukman Aisyah tau karena ada nama yang terdapat dibajunya. dan setelah itu aisyah langsung mengalihkan pandangannya dan mengucapkan Astaghfirulloh beberapa kali. Dan setelah itu ia merasa ada suatu rasa yang menyusup dalam kalbunya. Ia tidak tau mengapa rasa itu muncul disaat ia menghadapi ujian yang sangat berat dirasakannya dan di tambah lagi dokter memberi tahu bahwa ayahnya mengalami lumpuh sementara diakibatkan penyakit asam urat. Betapa hati aisyah sangat mendung dan muram, melihat ayah yang ia sayangi dan hormati masih terbujur kaku di ranjang. Hari-hari ia lalui dan tidak dapat dihindari ia tetap harus bertemu dengan lukman karena setiap hari ia disuruh ibunya menebus obat. Setiap Aisyah bertemu dengan Lukman ia tidak pernah melihat wajah lukman.karena ia sangat takut pada yang Maha ‘Aliim. Tapi disisi lain ia tidak dapat memungkiri ada bunga di hatinya pada lukman rasanya ia ingin mengungkapkan perasaan itu pada Lukman dan hati Aisyah selalu berdoa untuk meminta pertolongan Alloh tentang perasaannya dan ia selalu meminta untuk kesembuhan ayah tercinta.

pada suatu malam ia bangun untuk sholat malam ia meminta pada Alloh untuk selalu memberi hidayah dan nur pada setiap tindakan dan kehidupannya dan meminta untuk kesembuhan ayah tercinta. Setelah itu di dalam hatinya ia berpikir bahwa ia tidak perlu mengatakan perasaanya pada lukman toh kalau memang jodoh pasti tidak kemana. Dan ia tetap harus selalu menjaga kesucian hati dan tindakannya. Seiring berjalannya waktu ayah Aisyah mengalami kemajuan dan kemajuan dan akhirnya dokter menyatakan kesembuhan ayahnya dan ayah telah diperbolehkan pulang. Aisyah dan seluruh keluarga sangat bersyukur pada sang Maha Rahman yang menyembuhkan ayah Aisyah. Dan terutama aisyah ia mendapat Anugrah yang sangat besar yaitu kesembuhan ayahnya. Dan ia tetap dapat menjaga kesucian hati dan perasaannya dan mengutamakan cintanya pada Alloh itu tidak lain adalah nur yang di berikan sang MAHA ROHIM pada dirinya.



Pengirim : khalimatus saadah khalimatus.saadah92@yahoo.com



Bookmark and Share it:

0 komentar:

Post a Comment