Entah Sampai Kapan
Puisi Cinta
Ku akui wajahku tak secantik bidadari
tutur kataku tak selembut sutra
yang biasa luluhkan hati kasarmu
Tapi tiap waktu bergulir
Aku coba mengusir
tetesan air mata yang berjatuhan di pipi
menahan sakit dan perih
Saat kau memandangku sebelah mata
Aku memang bukanlah gadis kaya
yang bergelimang harta
Aku memang bukanlah gadis pintar
yang pandai menata kehidupan indah
Aku hanyalah gadis biasa
tak ada apapun yang dapat dibanggakan dari diriku
hanya ada kekuranganku yang menutupi lembar hidupku
hanya cinta tulus yang selalu kuberikan untukmu
walau kau selalu mengingkarinya dan pergi menjauh
entah sampai kapan
0 komentar:
Post a Comment