Kesepian Jiwa
Puisi Sedih
Terkotai-kotai langkah kaki di alam sunyi
Bekas jejak melukiskan caci maki
Lambaian tangan seakan mengiris batin diri
Seperti anak yang di tinggal ibu tiri
Hanya nyayian isak tagis yang selalu menemani
Pagi, siang, malam begitu sepi yang datang selih berganti
Tanpa perduli dengan jiwa yang di ambang galau berhimpit sepi
Hingga meraung-raung batin untuk bangkit namun tak berati
Tetes bening air mata ini makin menjadi-jadi tanpa ada yang perduli
Hanya sehelai tirai tempat bergantung diri untuk berdiri
Meski bertubi-tubi ujung belati menghujam jemari-mari
Tajamnya menikam kedalam ulu hati yang di mabuk sepi
Bagaikan para penjajah lewat tanpa mengucap permisi
Begitu rasa kesepian jiwa yang harus di hadapi tanpa ada menemani
Berharap bantuan dari teman yang dulu dekat di hati
Itu semua tak mungkin terjadi karena dia telah pergi
Pergi jauh yang tak akan pernah kembali lagi
Berharap tolongan seorang kekasih belahan hati
Semuanya itu tak akan terjadi karena dia ada di alam mimpi
Karena kekasih hati belum pernah didapati dari dulu hingga kini
Begitu perasaian hidup seorang diri
Hanya berteman angin yang sepi
Berlampukan sejuta sunyi
Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan berakhir dari diri
Tak tau pasti bila kesepian jiwa ini akan pergi jauh dari diri
Pengirim : Gimin Saputra (Teluk Beringin, Riau)
HP: 085272446777
Ayo stop kan air mata mu. Mari kita menuju hari yg baru untuk bertemu dengan jodh yang baru di jodohgue.com